Contoh Soal IPS Kelas 8 dan Jawabannya Bab 2 Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan IPS Kelas VIII SMP/MTs. Pembaca Sekolahmuonline di manapun berada, kembali Sekolahmuonline sajikan contoh soal IPS Kelas 8 SMP dan MTs. Pada postingan ini, Sekolahmuonline sajikan Contoh Soal IPS Kelas 8 SMP/MTs dan Jawabannya atau pembahasannya Bab 2 tentang Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat. Jangan lupa berbagi, share kepada yang lainnya dengan mengklik tombol share sosial media seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, dan lainnya yang ada di bawah postingan ini. Selamat belajar. Jawablah soal-soal berikut ini! 1. Jelaskan pengertian mobilitas sosial dan berikan contohnya! Jawaban Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial. Beberapa contoh lain mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat kita, misalnya seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang; seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil, lalu membuka usaha lain, namun gagal dan akhirnya jatuh miskin. Dalam mobilitas sosial, selain terjadi perubahan dari strata bawah ke strata atas, juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah. Mobilitas sosial dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah 2. Sebutkan pendapat para ahli tentang pengertian-pengertian mobilitas sosial! Jawaban Mobilitas sosial menurut para ahli • Paul B. Horton mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. • Kimball Young dan Raymond W. Mack mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individud kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya. • Anthony Giddens mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda. • Horton & Hunt mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. 3. Sebutkan bentuk-bentuk mobilitas sosial! Jelaskan masing-masing bentuk tersebut! Jawaban Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan atas mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. - Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi social climbing maupun turun ke tingkat lebih rendah social sinking - Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang. 4. Faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial! Jawaban Terdapat beragam faktor yang mendorong dan terjadinya mobilitas sosial, yaitu a. Faktor Struktural b. Faktor Individu c. Faktor Sosial d. Faktor Ekonomi e. Faktor Politik f. Kemudahan dalam Akses Pendidikan Beberapa faktor penghambat mobilitas sosial adalah sebagai berikut. a. Kemiskinan b. Diskriminasi 5. Jelaskan pengertian diskriminasi dan sebutkan contoh diskriminasi yang dilakukan oleh penjajah terhadap bangsa Indonesia! Jawaban Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bang, suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia. Dalam memperoleh pendidikan, masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia 6. Sebutkan saluran-saluran mobilitas sosial! Jawaban Setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan atau instansi tempat ia sedang berkarya. Berikut ini merupakan contoh saluran-saluran mobilitas sosial a. Pendidikan b. Organisasi Politik c. Organisasi Ekonomi d. Organisasi Profesi 7. Apa dampak terjadinya mobilitas sosial? Jawaban Apabila semua mobilitas sosial bersifat ke atas social climbing, tentu semua orang akan merasa senang. Akan tetapi, selalu ada 3 tiga kemungkinan mobilitas sosial, yakni ke bawah, ke atas, dan ke samping. Karena itu dampak terjadinya mobilitas sosial dapat bersifat positif dan juga bisa negatif. 8. Apa dampak positif terjadinya mobilitas sosial? Jawaban Berikut ini beberapa dampak positif terjadinya mobilitas sosial. a. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju b. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial c. Meningkatkan Integrasi Sosial 9. Apa dampak negatif terjadinya mobilitas sosial? Jawaban Berikut ini beberapa dampak negatif terjadinya mobilitas sosial a. Terjadinya Konflik b. Gangguan Psikologis 10. Bisakah manusia lepas dari mobilitas sosial? Jelaskan jawabanmu! Jawaban Manusia tidak dapat lepas dari mobilitas sosial, entah mobilitas vertikal atupun horizontal. Dalam mobilitas sosial vertikal, manusia bisa mengalami mobilitas ke atas ataupun ke bawah. Mobilitas ke bawah tentu berusaha dihindari oleh manusia, namun seandainya terjadi hendaknya manusia menerima dengan lapang dada dan berusaha bangkit kembali. Untuk melakukan mobilitas ke atas diperlukan perjuangan yang gigih. Latihan Soal IPS Kelas 8 SMP/MTs Bab 2 Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan Jawablah soal-soal berikut ini dengan memilih huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar! 1. Pak Amir mengajar SMA sebagai guru. Setelah beberapa tahun, ia kini menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kasus ini merupakan contoh mobilitas sosial . . . . a. horizontal b. antargenerasi c. vertikal naik d. vertikal turun e. geografis 2. Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan mobilitas sosial adalah . . . . a. status sosial b. keadaan ekonomi c. pendidikan rendah d. situasi politik e. penyebab struktural 3. Perhatikan beberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini 1 PGRI 2 APKOM DIY 3 IDI 4 PBB 5 IMI Yang termasuk contoh saluran mobilitas sosial pada bidang organisasi profesi adalah . . . . a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 2 dan 5 e. 4 dan 5 4. Di bawah ini contoh faktor pendorong mobilitas sosial pada penyebab struktural adalah . . . . a. seorang anak yang memiliki sikap ulet dan tekun b. seorang anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi c. seorang anak yang migrasi ke daerah lain karena ada konflik d. seorang anak desa yang mencari pekerjaan di kota 5. Di bawah ini yang bukan cara untuk meningkatkan integrasi sosial yang baik, adalah . . . . a. mematuhi norma-norma yang berlaku b. menyesuaikan gaya hidup hedonis c. berpegang teguh pada nilai-nilai sosial d. ikut kegiatan sosial masyarakat e. menyesuaikan dengan budaya sekitar 6. Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia memiliki dampak positif, kecuali . . . . a. potensi dalam bidang pariwisata b. bangsa menjadi lebih luwes c. objek kajian budaya internasional d. kegagalan komunikasi bahasa e. adanya warisan kearifan lokal yang kaya 7. Perhatikan nama suku bangsa Indonesia 1 Minangkabau 2 Gayo 3 Osing 4 Aneuk Jamee 5 Ngaju Yang termasuk suku bangsa Indonesia berasal dari provinsi NAD adalah . . . . a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 4 dan 5 8. Yang bukan termasuk cara melestarikan budaya daerah sekitar adalah . . . . a. mendokumentasikan pagelaran budaya daerah b. mempelajari tarian adat daerah c. mempelajari lagu daerah d. mengarang lagu bahasa daerah e. mempelajari seni bela diri karate 9. Pluraritas budaya bangsa sebaiknya disikapi dengan . . . . a. keseragaman agar tercapai kedamaian b. mempelajari tarian adat daerah c. mempelajari lagu daerah d. mengarang lagu bahasa daerah e. mempelajari seni bela diri karate 10. Tari-tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara . . . . a. keagamaan b. sesaji c. penyambutan tamu d. syukuran e. perang 11. Konflik antara buruh dan pengusaha kerap sekali naik ke pengadilan. Pemberian upah yang tidak sesuai menjadi salah satu alasan. Kasus di atas menggambarkan konflik terjadi karena faktor . . . . a. perbedaan budaya b. perbedaan kepribadian c. perbedaan keluarga d. perbedaan kepentingan e. perbedaan perbedaan kasta 12. Individu atau kelompok ini memandang bahwa pendapat atau idenya paling benar sehingga memenangkan konflik dengan cara menguasai lawan adalah jalan untuk mencapai tujuan. Hal ini merupakan contoh cara menangani konflik, yaitu . . . . a. menghindar b. memaksakan kehendak c. menyesuaikan keinginan orang lain d. kolaborasi e. tawar-menawar 13. Berikut ini adalah faktor yang memengaruhi cepat lambatnya proses integrasi, kecuali . . . . a. homogenitas kelompok b. heterogenitas kelompok c. mobilitas geografis d. efektivitas komunikasi e. besar kecilnya kelompok 14. Berikut ini yang termasuk faktor penghambat integrasi sosial adalah . . . . a. adanya intoleransi terhadap kebudayaan yang berbeda b. kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi c. adanya perkawinan campur d. adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa e. adanya persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan 15. Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya . . . . a. tidak ada kesepahaman antarkelompok b. konsensus bersama tentang nilai c. masyarakat yang melanggar norma d. nilai dan norma baru saja dicanangkan e. kebutuhan masyarakat sulit dicukupi B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat! 1. Jelaskan perbedaan dengan disertai contoh mobilitas sosial naik dan mobilitas sosial turun! 2. Untuk mendapatkan jabatan politik tertentu, tentu terdapat persaingan yang dapat memunculkan konflik sosial. Apa cara kalian untuk meminimalisir interaksi sosial tersebut agar tidak memicu konflik? 3. Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial? 4. Hal apa saja yang menjadikan perbedaan budaya pada masyarakat Indonesia? 5. Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi? 6. Jelaskan syarat agar terjadi integrasi sosial!Dijelaskanoleh Robbins 2003 bahwa meskipun individu individu memandang pada from AA 1
Kata individu dan kelompok adalah tentang satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal itu bisa berarti setiap orang atau bahkan suatu hal tertentu terdaoat keterkaitan individu dengan karakteristik dan kepribadian atau sikap yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Individu dengan beragam ciri fisik dan kepribadian yang berbeda membentuk suatu kelompok. Dalam objek studi sosiologi, kelompok biasanya diartikan sebagai sejumlah individu yang mengidentifikasi dan berinteraksi satu sama lain. Arti kedua ini tentusaja sangat luas, lantaran mencakup kelompok dari semua ukuran, dari pasangan hingga seluruh masyarakat. Contoh individu misalnya seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak, yang secara bersama-sama membentuk suatu kelompok sosial yang dinamakan “keluarga” yang merupakan contoh kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Seorang individu adalah sesuatu yang ada sebagai entitas yang berbeda. Individuality self-hood adalah keadaan atau kualitas seseorang. Terutama menjadi orang yang terpisah dari orang lain dan memiliki kebutuhan atau tujuan, hak dan tanggung jawab mereka sendiri. Konsep individu digunakan dalam berbagai bidang, termasuk biologi, hukum, dan filsafat. Sekumpulan individu disebut kelompok. Kelompok adalah bagian fundamental dari kehidupan sosial. Seperti yang akan kita lihat, kelompok bisa sangat kecil dan hanya dua orang atau sangat besar. Sementara agregat hanya terdiri dari sejumlah individu, sebuah kelompok dalam sosiologi menunjukkan keterpaduan ke tingkat yang lebih besar. Aspek-aspek yang dapat dimiliki oleh anggota dalam kelompok termasuk minat, nilai sosial, latar belakang etnis/bahasa, peran dan kekerabata Pengertian Individu dan Kelompok Dalam tujuan dan manfaat ilmu sosial, kajian terkait individu dan kelompok ini menjadi sangat penting. Hal ini lantaran menjadi konsep yang kemudian dikembangkan dalam menelaan berbagai contoh fenomena sosial di masyarakat. Untuk mengetahuai arti keduanya. Berikut bahasannya; Individu ialah subyek yang melakukan sesuatu, mempunyai pikiran, mempunyai kehendak, mempunyai kebebasan, memberi arti meaning pada sesuatu, yang mampu menilai berbagai bentuk tindakan sosial dan hasil tindakannya sendiri. Atai secara singkat yaitu individu ialah subyek yang bertindak. Individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan, di dalam dirinya memiliki kelengkapan hidup yaitu raga, rasa, rasio, dan rukun. Penjelasannya sebagai berikut; Raga, yaitu bentuk jasad manusia yang khas yang bisa dibedakan antara individu yang satu dengan individu lainnya, sekalipun dengan hakikat yang sama Rasa, yaitu perasaan manusia yang bisa menangkap gerakan dari benda-benda di alam semesta atau perasaan yang berkaitan dengan keindahan. Rasio atau akal pikiran, yaitu kelengkapan manusia untuk bisa mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang dibutuhkan dalam diri setiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. Rukun atau pergaulan hidup, yaitu bentuk sosialisasi yang dilakukan individu agar dapat hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang bisa membantu individu untuk membentuk suatu kelompok sosial yang dinamakan masyarakat. Kelompok adalah sekumpulan individu yang mempunyai karakteristik tertentu dan kesamaan identitias yang saling bertinteraksi bersama serta mempunyai kesadaran kolektif sebagai satu kesatuan. Dalam hal ini tentusaja kelompok bisa sangat bermanfaat bagi anggotanya dan masyarakat secara keseluruhan, tetapi ada juga masalah dan bahaya yang signifikan yang seringkali muncul dalam kelompok. Semua ini menjadikan kelompok sebagai fokus penting untuk penelitian sosial, eksplorasi, dan tindakan. Pengertian Individu Menurut Para Ahli Adapun definisi individu menurur para ahli, antara lain Martin Luther King Jr, Individu adalah sebagai satuan kecil yang tidak bisa dibagi lagi, yaitu manusia yang hidup berdiri sendiri. Soediman Kartohadiprodjo, Pengertian individu ialah sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di dalam dirinya dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang mencakup raga, ras, sera rukun. Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Pengertian Kelompok Menurut Para Ahli Arti kelompok menurut para ahli adalah sebagai berikut; Merton, Arti kelompok adalah sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Achmad S. Ruky, Kelompok ialah sebagai sejumlah orang yang berhubungan berinteraksi antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok. Ciri Individu dan Kelompok Ciri-ciri individu, yaitu Memiliki raga atau jasmani yang khas yang membedakan antara satu orang dengan yang lainnya, meskipun mempunyai ciri umum yang sama sebagai manusia. Memiliki pikiran, perasaan, kehendak, serta juga hasrat, sehingga bisa menetapkan kenyataan, menginterprestasikan situasi, menetapkan aksi dari luar serta dalam dirinya. Memiliki kepribadian dan bakat yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Memiliki tingkah laku yang khas dan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Mempunyai naluri, yang mencakup naluri untuk bertahan hidup, naluri untuk bisa mempertahankan keturunan, serta naluri untuk mencari kepuasan. Memiliki karakteristik yang sama dengan individu lainnya yang berada di dalam kelompok yang sama. Ciri-ciri kelompok, yaitu Individu yang saling berinteraksi mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok mempunyai kesadaran bahwa ia adalah bagian dari kelompok. Pihak luar mendefinisikan individu yang berinteraksi sebagai anggota kelompok. Ada hubungan yang bersifat timbal balik, yang berarti bahwa dalam proses interaksi sehari-hari, baik itu indivdu maupun kelompoknya bisa saling mempengaruhi satu sama lain. Setiap kelompok mempunyai norma dan nilai yang disepakati bersama sebagai pengikat dalam bersikap dan bertingkah laku sehingga timbul kesamaan pola perilaku. Mempunyai rasa kebersamaan dan solidaritas. Mempunyai kesamaan motif, visi dan tujuan. Bersistem dan berproses, yang menunjukkan bahwa kelompok sosial terbentuk dalam jangka waktu tertentu dan sebagai konsekuensi dari interaksi dan aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus. Contoh Individu dan Kelompok Sedangkan demi memberikan penjelasan yang lebih memahamkan berikut adalah berbagai contoh yang menggambarkan individu dan kelompok. Antara lain; Misalnya Seorang Ayah Seorang ayah adalah orang tua laki-laki dari seorang anak. Selain ikatan ayah dengan anak-anaknya, ayah mungkin memiliki hubungan orang tua, hukum, dan sosial dengan anak yang disertai dengan hak dan kewajiban tertentu. Seorang Ibu Seorang ibu adalah orang tua perempuan dari seorang anak. Ibu adalah wanita yang mendiami atau menjalankan peran dalam hubungan dengan anak-anak mereka, yang mungkin merupakan keturunan biologis mereka atau bukan. Dengan demikian, tergantung pada konteksnya, perempuan dapat dianggap sebagai ibu karena melahirkan, membesarkan anak, memasok sel telur untuk pembuahan, atau kombinasi dari semuanya. Seorang Anak Anak dapat menggambarkan hubungan dengan orang tua seperti putra dan putri dari segala usia atau, secara metaforis, figur otoritas, atau menandakan keanggotaan kelompok dalam klan, suku, atau agama. Salah satu definisi dari “anak-anak” menunjukkan itu adalah pengelompokan sosial manusia sejak lahir hingga usia dua puluh. Konsep yang terkait erat, “masa kanak-kanak”, mengacu pada tahap kehidupan individu-individu ini. Selama pertengahan abad ke-20, sosiolog umumnya tidak berfokus pada mempelajari anak-anak, menyerahkan bidang itu kepada psikolog, yang sering mempelajari anak-anak dari perspektif psikologi perkembangan. Kelompok Misalnya saja sebagai berikut; Ayah, ibu, dan anak tersebut secara bersama-sama membentuk kelompok sosial yang disebutk dengan “Keluarga”. Dalam arti masyarakat manusia, keluarga dari bahasa Latin familia adalah sekelompok orang yang terkait baik oleh kerabat dengan kelahiran yang diakui atau afinitas dengan pernikahan atau hubungan lain. Tujuan keluarga adalah untuk menjaga kesejahteraan anggotanya dan masyarakat. Idealnya, keluarga akan menawarkan prediktabilitas, struktur, dan keamanan saat anggota menjadi dewasa dan berpartisipasi dalam komunitas. Salah satu fungsi utama keluarga melibatkan penyediaan kerangka kerja untuk produksi dan reproduksi manusia secara biologis dan sosial. Hal ini dapat terjadi melalui berbagi zat material seperti makanan; pemberian dan penerimaan perawatan dan pengasuhan memelihara kekerabatan; hak dan kewajiban hukum; dan ikatan moral dan sentimental. Dengan demikian, pengalaman seseorang tentang keluarganya berubah seiring waktu. Dari perspektif anak-anak, keluarga adalah “keluarga orientasi” keluarga berfungsi untuk menempatkan anak-anak secara sosial dan memainkan peran utama dalam arti enkulturasi dan makna sosialisasi mereka. Dari sudut pandang orang tua, keluarga adalah “keluarga prokreasi”, yang tujuannya untuk menghasilkan, membudayakan dan mensosialisasikan sesuatu kepada anak. Namun, menghasilkan anak bukanlah satu-satunya fungsi keluarga; dalam masyarakat dengan pembagian kerja seksual, perkawinan, dan hubungan yang dihasilkan antara dua orang, hal itu perlu untuk pembentukan rumah tangga yang produktif secara ekonomi. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa individu ialah sebagai unit terkecil pembentuk masyarakat atau bisa juga dikatakan bahwa individu ialah bagain terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak bisa dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sehingga dala hal ini perlu diketahui bahwa salah satu cara untuk menentukan apakah suatu kumpulan orang dapat dianggap suatu kelompok adalah jika individu yang termasuk dalam kumpulan tersebut menggunakan kata ganti rujukan mandiri “kami”. Kata ganti “kami” untuk merujuk pada kumpulan orang sering kali menyiratkan bahwa kumpulan tersebut menganggap dirinya sebagai sebuah kelompok. Contoh kelompok termasuk keluarga, perusahaan, lingkaran teman, klub, cabang persaudaraan dan perkumpulan mahasiswa lokal, dan kongregasi religius lokal. Individu membentuk kelompok karena berbagai alasan. Ada beberapa yang cukup jelas, seperti reproduksi, perlindungan, perdagangan, produksi pangan, dan lain-lain. Tetapi kategorisasi sosial orang ke dalam kelompok dan kategori juga memfasilitasi perilaku dan tindakan. Demikinalah artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian individu dan kelompok menurut para ahli, ciri, serta contohnya yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi referensi serta literasi.Terdapatindividu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya. Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai lawan – lawannya dan memaksa menerima penyelesaian yang diinginkan.
Sebagai insan yang hidup dalam suatu lingkungan, manusia tidak pernah terlepas dari kebutuhan akan orang lain, karena adanya keterbatasan dalam dirinya yang harus ditutupi dengan kehadiran orang lain. Namun, terkadang kebutuhan akan orang lain lebih disebabkan karena adanya persamaan tujuan maupun motif yang ingin dicapai. Hal tersebut menyebabkan seseorang berupaya membangun suatu ikatan untuk menyelesaikan setiap persoalannya dengan cara membangun perkumpulan yang disebut kelompok. Setiap individu di dalam kelompok akan mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk pencapaian tujuan. Sehingga kelompok berperan besar dalam memenuhi pencapaian tujuan para anggotanya. Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi yang terjadi melahirkan suatu kelompok atau komunitas. Kelompok menjadi wadah dan tempat berkumpulnya individu untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Kelompok tersebut bisa dalam skala yang besar maupun dalam skala yang kecil. Menurut McClure dalam Kurnanto, 2013 ada kebiasaan bahwa orang berkumpul dalam suatu kelompok karena tujuan dan kepentingan yang sama. Melalui kelompok individu merumuskan tujuan yang diselaraskan dengan kiat atau cara untuk mencapai target yang diinginkan. Tujuan yang mendasari individu berkelompok yaitu untuk meningkatkan taraf kesejahteraan dan kehidupan manusia, yakni untuk kebutuhan sosialnya. Banyak kajian yang dilakukan mengenai membahas kelompok oleh para ahli, baik dari sudut tinjauan sosiologi, psikologi sosial, maupun dari tinjauan teori komunikasi. Namun dari semua pembahasan yang dilakukan tersebut, ada semacam keinginan bersama untuk menyatakan bahwa suatu kelompok yang termasuk dalam pengertian kelompok kecil, selalu memiliki perspektif yang sama. Kalaupun ada perbedaan-perbedaan dalam pembatasan tersebut, tergantung dari sudut mana penetapan definisi tersebut dilakukan, mungkin dari sudut fungsi kelompok, tugas kelompok, peran setiap anggota, struktur kelompok, peran yang dimainkan dan DEFINISI KELOMPOK DAN BATASAN KELOMPOK Pada dasarnya kelompok terbentuk karena adanya suatu kumpulan dua orang atau lebih. George Homans pada 1950 mendefinisikan kelompok sebagai sejumlah individu, berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung. Menurut Mills 1967, kelompok adalah satu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak untuk mencapai tujuan dan yang mempertimbangkan kerja sama di antara kelompok sebagai satu yang berarti. Mardikanto 1993 mendefenisikan kelompok sebagai himpunan yang terdiri dari dua atau lebih individu manusia yang memiliki ciri-ciri1 memiliki ikatan yang nyata;2 memiliki interaksi dan interelasi sesama anggotanya;3 memiliki kaidah struktur dan pembagian tugas yang jelas;4 memiliki kaidah kaidah atau norma tertentu yang disepakati bersama; serta5 memiliki keinginan dan tujuan bersama. Adapun kelompok merupakan tempat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan sosiologis, ekonomis, maupun psikologisnya. Kelompok adalah berkumpulnya sejumlah orang yang berkaitan satu sama lainnya terikat oleh tujuan bersama dan peranan mereka masing-masing atau merasa senasib sepenanggungan. Misalnya, mahasiswa yang sedang berdiskusi, guru-guru yang mengikuti rapat, warga desa sedang gotong-royong, sejumlah siswa latihan baris-berbaris Adhiputra, 2015. Berkaitan dengan hal tersebut, Johnson 2012 menjabarkan tujuh definisi yang paling umum tentang kelompok yaitu1. Tujuan Kelompok dapat diartikan sebagai sejumlah orang yang berkumpul bersama untuk mencapai suatu tujuan. Kelompok tersebut ada untuk suatu alasan. Orang membentuk kelompok untuk mencapai tujuan yang tidak dapat mereka capai Ketergantungan Kelompok dapat diartikan sebagai kumpulan orang-orang yang bergantung dalam beberapa hal. Setiap individu bukanlah kelompok sebelum ada sebuah peristiwa yang mempengaruhi mereka satu sama lain. Zanden 1984 menyatakan kelompok adalah sekumpulan individu yang memiliki perasaan senasib, sehingga perasaan yang satu dapat dirasakan oleh anggota lain. Ketergantungan ini memang berbeda antara satu anggota dengan anggota lainnya, walaupun diakui bahwa keeratan keanggotaan kelompok tergantung dari tingkat ketergantungan anggota satu dengan anggota yang lainnya3. Interaksi antar Individu Kelompok dapat diartikan sebagai sejumlah individu yang berinteraksi sama lain, sehingga kelompok tidak ada sebelum ada Persepsi Keanggotaan Kelompok dapat diartikan sebagai suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menganggap diri mereka berada dalam suatu anggota kelompok masuk ke dalam kelompok karena memiliki persepsi sendiri tentang kelompok itu. Interaksi di dalam kelompok, terutama tatap muka, akan menimbulkan makna tersendiri. Makna tadi ditangkap melalui indra yang berproses melalui persepsi. Menangkap impresi-impresi melalui persepsi akan dapat melahirkan perilaku kelompok oleh individu sebagai anggota kelompok5. Hubungan Terstruktur Kelompok diartikan sebagai sekumpulan individu yang interaksinya tersusun oleh serangkaian peran dan norma-norma. Hal ini sesuai dengan para ahli sosiologi yang memandang kelompok sama dengan organisasi. Sehingga para ahli tersebut beranggapan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai kelompok Soekanto, 1990 apabila a Setiap anggota harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok. b Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain. c. Minimal harus terdapat sesuatu faktor yang merupakan milik bersama, sehingga mempererat hubungan antar anggota. d. Mempunyai struktur sebagai kaidah perilaku. e. Memiliki sitem dan berproses. Definisi sosiologi ini lebih menekankan pada aspek status, peran dan norma yang erat kaitannya dengan struktur kelompok6. Motivasi Kelompok dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang mencoba untuk memuaskan beberapa kebutuhan pribadi melalui kebersamaan mereka. Berdasarkan definisi ini, sekelompok orang bukanlah kelompok sebelum mereka terdorong oleh alasan pribadi untuk bergabung dalam sebuah kelompok. Orang-orang menjadi anggota kelompok untuk mendapatkan penghargaan atau untuk memuaskan keanggotaan Pengaruh yang Menguntungkan Kelompok diartikan sebagai sekelompok orang yang mempengaruhi satu sama lain. Sekelompok orang bukanlah suatu kelompok, sebelum mereka mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lain dan karakter dasar yang menjelaskan suatu kelompok adalah pengaruh antar pribadi. selanjutnya tentang batasan takrif kelompok dapat dilihat dari terminologi Motivasi. Pakar yang bergerak pada pemahaman kelompok sebagai sistem motivasi ini, antara lain Cattell 1951, dan Bass 1960. Pandangan kedua pakar tersebut akan diurutkan berturut-turut di bawah ini Pendefinisian secara esensi yang menyeluruh tentang kelompok adalah kumpulan organisme yang bereksistensi dalam keseluruhan konstalasi mereka saling menerima relationship yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan masing-masing individu Cattell, 1951. Sedangkan tinjauan Bass memandang kelompok "sebagai kumpulan individu-individu yang bereksistensi sebagai kelompok yang mendorong dan memberi ganjaran pada masing masing individu Bass, 1960; 39. Kedua pendefinisian di atas, mengacu pada pemuasan kebutuhan sebagai unsur-unsur pengindentifikasian penerimaan sebagai kelompok. Bass, menambahkan karakteristik lain dalam pentakrifannya terhadap kelompok, dalam pandangannya suatu kelompok hendaknya menyebarkan kesatuan persepsi yang sifatnya komunal dan interaksi para anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, pembatasan pengertian kelompok, dapat dilihat dari pengertian saling ketergantungan interdependency masing-masing individu terhadap yang lainnya. Dari kubu ini dipelopori oleh Kurt Lewin, kemudian diikuti tokoh-tokoh lain seperti Fiedler, Cartwright dan Zander. Lebih lanjut, dapat dipahami pendefinisian yang diajukan oleh Lewin dengan mengambil unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah kelompok sebagai kelompok yang dinamik, yakni saling ketergantungan masing-masing anggota, yang direalisasikan dalam persamaan tujuan. Lebih lanjut, Cartwright dan Zander mengajukan batasan yang tetap memandang faktor saling ketergantungan sebagai faktor utama, sebagaimana dicantumkan di bawah ini kelompok adalah sekumpulan individu yang melakukan hubungan dengan orang lain sesama anggota yang menunjukkan ketergantungan pada derajat tingkat yang berarti. Sebagai batasannya, istilah kelompok mengacu pada kesatuan kelas sosial dalam milik umum yang saling tergantung atas pilihan masing-masing anggota Cartwright dan Zander; 1968; 46. Pengembangan selanjutnya mengenai batasan kelompok dari sudut tinjauan ketergantungan, adalah sudut tinjauan interaksi. Tinjauan ini dikembangkan para ahli seperti Homans, dan Stogdill. Menurut Cartwright dan Zander, interaksi merupakan wujud aktualitas dari bentuk interdependensi ketergantungan. Banyak para penulis percaya bahwa bentuk ketergantungan merupakan suatu "kekompakan kelompok" atau 'group ness". Untuk itu kedua ahli yang disebutkan Homans dan Stogdill, juga ditambah pendapat dari Bonner mengembangkan pandangannya untuk menetapkan batasan kelompok sebagai wujud dari interaksi. Lebih lanjut Bonner 1959, mengemukakan batasan ke kelompok dilihat dari interaksinya, ia menyebutkan bahwa kelompok adalah sejumlah orang-orang yang berinteraksi dengan sesama lainnya, dan interaksi ini proses interaksi membedakan bentuk kelompok-kelompok bersama dengan kelompok yang lainnya."B. CIRI DAN SYARAT KELOMPOKAda beberapa ciri serta syarat kelompok dikatakan sebagai kelompok. Berikut merupakan ciri kelompok, antara laina. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar-individu satu dengan yang Terdapat sebab akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang Berlangsungnya suatu Adanya pergerakan yang lain dikemukakan Shaw 1981 dalam buku Group Dynamics yang menjabarkan tentang ciri-ciri kelompok meliputi1. Adanya persepsi tiap anggota yang didasarkan asumsi bahwa tiap orang sadar akan hubungan dengan orang Adanya tujuan yang hendak dicapai3. Adanya motivasi, dimana tiap anggota kelompok menginginkan kepuasan terhadap kebutuhannya dari kelompok yang Adanya interdependensi, yaitu saling tergantung antar anggota5. Adanya Interaksi yang merupakan suatu bentuk aktual dari interdependensi. dimana tiap anggota saling berkomunikasi. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi verbal, interaksi fisikal, dan interaksi emosional. 6. Adanya organisasi, yakni kesatuan fungsi dalam mekanisme regulerSyarat kelompok sebagai berikut Soekanto, 2006a. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain laind. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola menurut Baron & Byrne 1979, syarat kelompok antara laina Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lainb. Interdependen, yaitu apa yang terjadi pada seorang anggota akan mampu memengaruhi perilaku anggota Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti bisa minggu, bulan, dan tahun.d. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota. Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa struktur sehingga mereka set Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari KELOMPOKHemphill dalam Sahertian, 1987 mengidentifikasi 10 karakteristik kelompok, yaitu1. Besar atau banyaknya anggota dalam kelompok Viscidity, yaitu tingkatan dimana kelompok itu berfungsi sebagai suatu kesatuan3. Homogenity, yaitu tingkatan dimana para anggota memiliki kesamaan dalam umur, jenis kelamin, dan latar Flexibility, yaitu tingkatan dimana kelompok memiliki hukum-hukum, aturan-aturan, dan Stability, yaitu frekuensi dimana kelompok mengalami perubahan perubahan pokok dalam Permeability, yaitu tingkatan dimana kelompok menolak penerimaan anggota-anggota Polarization, yaitu tingkatan dimana kelompok bekerja ke arah tercapainya tujuan Autonomy, yaitu tingkatan dimana kelompok bekerja bebas di bawah pengawasan orang lain atau kelompok yang lebih Intimacy, yaitu tingkatan dimana anggota-anggota kelompok berkenalan satu dengan Control, yaitu tingkatan dimana kelompok membatasi kebebasan tingkah laku para FUNGSI KELOMPOK Secara umum kelompok berfungsi untuk memenuhi kebutuhan anggota agar setiap anggota relatif merasa puas, walau sebenarnya fungsi kelompok tidak hanya sebatas itu saja. Crech dan Cructhfield dalam Sudjarwo, 2011 mencoba menguraikan fungsi kelompok dengan lebih rinci yaitu1. Fungsi kelompok sebenarnya unik, artinya ciri sekaligus fungsi dapat tergambar pada satu kelompok tertentu dengan sekaligus. Contoh kelompok pengajian, dimana tampak antara fungsi dan ciri melekat sekaligus2. Fungsi kelompok merupakan accessory, artinya kelompok merupakan bingkai dari sejumlah kegiatan yang ada dalam satu Fungsi kelompok dominance dan belonginess. Maksudnya sekalipun dalam kelompok terdapat kegiatan sub kelompok, namun kelompok tetap dapat memelihara rasa kebersamaan dari seluruh anggota kelompoknya. Kartono 2002 justru melihat fungsi kelompok tidak sekedar dari interaksinya saja, akan tetapi lebih dalam lagi yaitu dengan penjelasan berikut1. Kelompok merupakan wadah dan ruang psikologis kepada semua anggota, sehingga para anggota merasa memiliki terhadap Munculnya kader yang menunjukkan loyalitas dan kesetiakawanan Memberikan rasa aman kepada semua Adanya penghargaan melalui status dan peran masing-masing Terdapat suatu tujuan ideal tertentu dari Kelompok dapat berperan sebagai wahana untuk mencapai Anggota kelompok sebagai individu merasa sebagai organ dari BENTUK BENTUK /JENIS-JENIS KELOMPOKa. Kelompok Formal dan Informal Kelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk pelaksanaan dan realisasi tugas tertentu, yang anggota-anggotanya diangkat dan dilegitimasi oleh suatu badan atau organisasi. Namun, hal ini tidak merupakan keharusan karena dapat dilihat dalam konteks kasuistik, sesuai dengan ruang waktu dan kebutuhan dan kegunaan praktis. Sejumlah orang yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu merupakan bentuk dari kelompok formal ini. Berikut ini beberapa contoh yang diidentifikasikan oleh Miftah Thoha yang tergolong dalam kelompok formal tersebut antara lain komite atau panitia, unit-unit kerja tertentu seperti bagian laboratorium, riset dan pengembangan R&D, tim manajer, kelompok tukang pembersih, dan lain sebagainya. Sedangkan kelompok informal, merupakan suatu yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Dalam kelompok ini, anggota kelompok tidak diatur dan diangkat atau dilegalisasi dalam suatu pernyataan yang formal surat pengangkatan. lebih ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu, dan kelompok. Kelompok informal ini sering timbul dan tumbuh berkembang dalam kelompok formal, karena ada nya beberapa anggota yang secara tertentu memiliki nilai-nilai yang perlu ditularkan shared dengan sesama anggotanya. Terkadang, kelompok informal ini berkemabng atau keluar dari organisasi kelompok Kelompok Terbuka dan Tertutup Selain cara pembagian di atas, untuk memilih jenis dan bentuk kelompok seperti penjenisan kelompok formal dan informal, dapat pula dipilih bentuk kelompok berdasarkan terbuka dan kelompok yang tertutup. Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara tetap mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan. Sedangkan kelompok tertutup, dalam menerima per ubahan dan pembaharuan, kecil kemungkinannya untuk menerima, atau memiliki kecenderungan untuk tetap menjaga kestabilan yang telah ada. Kedua kelompok ini dapat dilihat perbedaannya yang jelas dari empat dimensi yang ada, yaitu Lihat Miftah Thoha 1983. Pertama, perubahan keanggotaan kelompok. Kelompok terbuka dengan bebas menerima dan melepas anggotanya. Kelompok tertutup berusaha untuk memelihara kestabilan keanggotaan kelompok, dengan sedikit sekali dapat menerima dan melepaskan anggota secara bebas. Hubungan status dan kekuasaan lebih mapan dalam kelompok tertutup. Kekuasaan anggota baru lebih luas kelompok terbuka dari pada kelompok tertutup. Kedua, kerangka referensi. Jika kelompok terbuka menerima anggota baru, maka ide-ide baru yang dibawa oleh anggota baru tersebut umumnya dapat diterima organisasi. Sedangkan kelompok tertutup cenderung tidak bersedia menerima ide-ide baru dari anggota baru. Ketiga, perspektif waktu. Kelompok terbuka banyak berfikir tentang masa sekarang dan masa depan yang dekat. Karena kelompok terbuka sering menerima ide-ide baru untuk pengembangan dan perubahan, sehingga perencanaan jangka pendek lebih efektif untuk dipikirkan karena perencanaan jangka panjang akan menunggu perubahan inovasi baru yang akan datang Sebaliknya kelompok tertutup cenderung memikirkan perencanaan jangka panjang, karena perubahan ide-ide baru relatif tidak dapat diterima oleh kelompok ini Keempat, keseimbangan. Kelompok terbuka cenderung menunjukkan ketidakseimbangan dibanding kelompok tertutup. Hal ini karena kelompok terbuka sering mengadakan perubahan dan pengembangan Kelompok Primer Sering sekali istilah kelompok kecil dan kelompok primer dipakai secara tumpang tindih dan silih berganti. Secara teknis kedua kelompok ini memiliki perbedaan. Suatu kelompok kecil dijumpai hanya untuk dihubungi dengan suatu kriteria ukuran jumlah anggota kelompoknya, yakni kecil. Pada umumnya tidak diikuti dengan spesifikasi berupa jumlah yang tepat untuk kelompok kecil tersebut. Tetapi, kriteria yang dapat diterima ialah bahwa kelompok tersebut haruslah sekecil mungkin untuk berhubungan dan berkomunikasi secara tatap muka. Suatu kelompok primer sebagaimana digagaskan Cooley haruslah mempunyai suatu perasaan keakraban, kebersamaan, loyalitas, dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai dari para anggotanya. Dengan demikian, semua kelompok primer adalah kelompok yang kecil ukurannya, tetapi tidak semua kelompok kecil adalah kelompok primer. Contoh dari kelompok primer ini adalah keluarga, kelompok kolega lihat Olmsted; 1959 17.d. Kelompok referensi Kelompok referensi ini ialah setiap kelompok di mana seseorang melakukan referensi atasnya. Orang ini mempergunakan kelompok tersebut sebagai suatu ukuran untuk evaluasi dirinya dan atau sebagai sumber dari nilai-nilai dan sikap peribadinya. Kelompok ini dapat dikatakan memberi dua fungsi bagi seseorang untuk menilai diri. Dua fungsi tersebut, adalah,1Fungsi Perbandingan Sosial. Dalam fungsi ini menilai dirinya dengan cara membandingkan dirinya dengan diri orang lain. Dari hasil perbandingan ini ia menilai dirinya apakah bekerja dengan baik atau tidak, apakah perilakunya sesuai dengan pendapat umum atau aneh, apakah sikapnya benar atau salah, dan lain Fungsi Pengesahan Sosial. Dalam fungsi ini seseorang mempergunakan kelompok sebagai suatu ukuran menilai sikap, kepercayaan dan nilai nilainya. Dalam hal ini diri seseorang dinilai dibandingkan dengan kelompok sebagai TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOKThomas 2005 yang mengemukakan beberapa teori tentang terbentuknya kelompok, antara Iain1. Teori Kontrak Sosial/Perjanjian SosialTeori ini dikembangkan oleh Rousseau, Hobbes, dan Locke. Mereka sama-sama berangkat dari suatu pemikiran awal yang menyatakan bahwa terbentuknya suatu negara adalah karena adanya kesepakatan dari masyarakat atau individu-individu dalam masyarakat untuk melakukan ke sepakatan atau perjanjian. Mereka sama-sama mendasarkan analisis-analisis mereka pada anggapan dasar bahwa manusialah sumber dari kewenangan suatu Teori Hasrat SosialTeori ini berpendapat, manusia yang tadinya hidup terpisah-pisah kemudian hidup dalam pergaulan antarmanusia disebabkan karena pada diri tiap individu terdapat hasrat sosial yang senantiasa mendorong untuk bergaul dengan sesamanya. 3. Teori Tenaga yang Menggabungkan Pencetus teori ini adalah P. J. Bowman. la berteori bahwa kelompok terbentuk karena manusia senantiasa hidup bersama dalam suatu pergaulan yang didorong oleh tenaga-tenaga yang menggabungkan atau mengintegrasikan individu ke dalam suatu Teori Kedekatan Propinquity TheoryMerupakan teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok, yang menjelaskan bahwa kelompok terbentuk karena adanya afiliasi perkenalan di antara orang-orang tertentu. 5. Teori Keseimbangan A Balance TheorySalah satu teori yang agak menyeluruh comprehensive penjelasannya tentang pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan a balance theory of group formation yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik yang lain karena ada kesa maan sikap di dalam menanggapi suatu Teori Alasan Praktis Practical TheoryTeori alasan praktis practicalities of group formation dicetuskan oleh H. Joseph Reitz 1985 yang berasumsi bahwa individu bergabung dalam suatu kelompok untuk memenuhi beragam kebutuhan praktis. Menurut teori Abraham H. Maslow menggolongkan kebutuhan praktis ter sebut, yaitu a kebutuhan fisiologis udara, air, makanan, pakaian; b kebutuhan rasa aman; c kebutuhan untuk menyayangi dan disayangi; d kebutuhan terhadap penghargaan dan e kebutuhan mengaktualisasi kan diri. 7. Teori Aktivitas-Interaksi-Sentimen Teori yang dikemukakan oleh George C. Homans ini mengemukakan bahwa kelompok terbentuk karena individu-individu melakukan aktivitas bersama secara intensif sehingga memperluas wujud dan cakupan interaksi di antara mereka. Pada akhirnya, akan muncul sentimen emosi atau perasaan keterikatan satu sama lain sebagai faktor pembentuk kelompok Pertukaran Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori ini. Secara praktis pembentukan kelompok bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan sosial. Para pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak Teori Hubungan PribadiTeori ini disebut juga sebagai teori FIRO-B Fundamental Interpersonal Relation Orientation Behavior, yang oleh dikemukakan W. C. Schutz 1925-2002 Teori FIRO-BMenyatakan bahwa manusia berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam hubungan antarpribadi. Sejalan dengan itu, Schutz membagi anggota dalam dua tipe, yaitu a. Tipe yang membutuhkan wanted, yaitu membutuhkan inklusi ingin diajak dilibatkan, membutuhkan kontrol ingin mendapat arahan, ingin dibimbing, dan membutuhkan afeksi ingin diperhatikan, ingin dan disayangi. b. Tipe memberi expressed, yakni memberi inklusi mengajak, melibatkan orang lain, memberi kontrol mengarahkan, memimpin, membimbing, dan mem beri afeksi memperhatikan, menyayangi.10. Teori Identitas Sosial Teori ini menegaskan bahwa kelompok terbentuk karena adanya sekumpulan orang-orang yang menyadari atau mengetahui adanya satu identitas sosial bersama. Adapun identitas sosial dapat dimaknai sebagai proses yang mengikat kan individu pada kelompoknya dan menyebabkan individu menyadari diri sosial social self atau status yang melekat padanya. Kesamaan identitas lantas menjadi faktor pemersatu individu hingga membentuk suatu kelompok sosial11. Teori Identitas Kelompok Menurut D. L. Horowitz, bahwa individu-individu dapat berkelompok karena memiliki kesamaan identitas etnis atau suku Teori Pembentukan BeralasanAlvin Zander 1917-1981 mencetuskan teori ini. Yang menjadi penekanan dalam teori ini ialah terdapat alasan pembentukan kelompok, yaitua. Deliberate formationKelompok dibentuk berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti mendukung pencapaian tujuan. Sebagai contoh, untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di suatu desa dibentuklah kelompok tani yang bercirikan tolong-menolong dan Spontaneous formationKelompok ini dibentuk secara spontan, tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu. Misalnya, siswa-siswi yang mengelompok secara sukarela untuk mengerjaIkan penugasan dari External designationPembentukan kelompok didasarkan atas hal-hal yang dapat digunakan sebagai patokan. Contoh nya, orang-orang dikelompokkan berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, usia, pekerjaan PERSPEKTIF TEORITIS TENTANG KELOMPOKA. Perspektif Interaksionis teori interaksi Menurut Horton&Hunt; 1984 Perspektif ini tidak menyarankan teori-teori besar tentang masyarakat karena istilah "masyarakat", "negara", dan "lembaga masyarakat" adalah abstraksi konseptual saja, yang dapat ditelaah secara langsung hanyalah orang-orang dan interaksinya saja. Mead 1863-1931 dan Cooley 1846-1929 Para ahli interaksi simbolik memusatkan perhatiannya terhadap interaksi antara individu dan menemukan dan mengintrodusir ,bahwa orang-orang melakukan interaksi terutama dengan menggunakan simbol-simbol yang mencakup tanda signal, isyarat, dan yang paling penting melalui kata-kata baik melalui ungkapan tulisan maupun lisan. Suatu kata tidak memiliki makna yang melekat dalam kata itu sendiri, melainkan hanyalah suatu bunyi, dan baru akan memiliki makna bila orang sependapat bahwa bunyi tersebut memiliki suatu arti khusus. Erving Goffman 1959 dan Herbert Blumer 1962 Para ahli dalam bidang perspektif interaksi modern menekankan bahwa orang tidak menanggapi orang lain secara langsung; sebaliknya mereka menanggapi orang lain sesuai dengan "bagaimana mereka membayangkan orang itu". Dalam perilaku manusia, "kenyataan" bukanlah sesuatu yang Nampak saja .kenyataan dibangun dalam pikiran orang-orang pada waktu mereka saling menilai dan menerka perasaan serta gerak gerik hati satu sama lain. Kelompok sebagai satuan kecil masyarakat yang memiliki tujuan bersama, telah banyak dipelajari dalam studi-studi terdahulu, baik telaah psikologi, maupun sosiologi termasuk juga ekonomi dan antropologi. Sebagaimana dijelaskan Hollander, 1967 tentang interaksi yang terjadi, berupa interaksi sosial yang melibatkan beberapa bentuk antara lain "reciprocal relationship", "mutually dependent behaviour" dan communication" sebegitu jauh interaksi sosial terjadi dalam kelompok dalam ditentukan oleh tiga hal, yaitu1. Karakteristik pelaku-pelakunya2. Karakteristik interaksi3. Setting interaksi tersebut. Selain itu, tinjauan lain mengenai interaksi sosial sebagai perwujudan aktivitas kelompok dan menunjukkan iklim kelompok yang hidup dapat dilihat sebagai sesuatu hal yang berpengaruh terhadap perkembangan individu individual development seperti yang dilakukan oleh Sears 1959, dan interaksi sosial dalam suatu kelompok masyarakat juga merupakan sesuatu yang memiliki kemampuan untuk membentuk Self conceptcottrell, 1950, dan Bovard menemukan bahwa ada hubungan yang berarti antara interaksi sosial dengan pengurangan stress pada individu, begitu juga dengan kajian Zajonc1965. Herbert Blumer, sebagai seorang tokoh yang menyambung kejian yang telah dilakukan oleh Mead. Menurut Bluner dalam interaksinya dengan sesame individu dalam kelompok, berlaku konsep diri yang berperan dalam interaksinya tersebut. Menurutnya manusia bukan semata-mata organisme saja yang bergerak dibawah pengaruh stimuli-stimuli,apakah dari luar atau dari dalam melainkan organisme yang sadar dirinya an organisme having a self. Dengan demikian mampu memandang diri sebagai objek perkiraannya dan bergaul atau berinteraksi dengan diri sendiri Konsep interaksi sosial, merupakan konsep tengah antara konsep disebutkan pertama dengan konsep apalagi yang dikemukakan sebagai konsep kini. Hal ini dapat disamakan dengan proses "pengambilan peran" role taking dari Mead, sebagai proses yang terpenting interaksi berarti, bahwa individu para peserta masing masing memindahkan diri mereka secara mental kedalam posisi orang lain Interaksi tidak hanya berlangsung melalui gerak-gerik saja melainkan terutama melalui symbol-simbol yang perlu dipahami, dimengerti maknanya,B. Perspektif fungsional Dalam Perspektif ini, suatu masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerjasama secara terorganisasi yang berkerja dalam suatu cara yang agak teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat tersebut Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil dengan suatu kecenderungan ke arah keseimbangan, yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang. Menurut Parsons, untuk dapat berlangsung dan bertahan nya suatu masyarakat, kelompok atau organisasi, hendaknya masyarakat atau kelompok tersebut memenuhi empat fungsional, yang dirumuskannya sebagai berikut; 1 Adaptasi 2 Kemungkinan mencapai tujuan, 3 Integrasi anggota-anggotanya, dan 4 Kemampuan mempertahankan identitasnya terhadap kegoncangan dan ketegangan yang timbul dari Perspektif teori konflik maka para teoritisi konflik melihat masyarakat kelompok berada dalam konflik yang terus menerus antara kelompok dan kelas. Sekalipun Marx memusatkan perhatiannya pada pertentangan antar kelas untuk pemilikan atas kekayaan yang produktif, para teoritisi konflik modern berpandangan sedikit lebih sempit. Mereka melihat perjuangan meraih kekuasaan dan penghasilan sebagai suatu proses yang kontinu, terkecuali satu hal, di mana orang-orang muncul sebagai penentang - kelas, bangsa, kewarganegaraan dan bahkan jenis kelamin. Teori konflik, dalam melihat masyarakat sebagai suatu yang tidak stabil dari kelompok-kelompok dan kelas-kelas yang saling bertentangan. Sedangkan dalam melihat kelas sosial, teori ini memandangnya sebagai sekelompok yang memiliki kepentingan ekonomi dan kebutuhan kekuasaan yang serupa. Berkembang dari keberhasilan sebagian orang dalam mengekploitasi orang atau kelompok Perspektif teori pertukaran sosial Perspektif teori ini menganalisis keuntungan dan kerugian yang saling diterima dan diberikan oleh orang-orang yang terlibat dalam suatu hubungan. Sehingga teori pertukaran sosial tersebut merupakan teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Sehingga, menurut teori ini, seseorang akan cenderung memilih teman yang dapat memberikan ganjaran sebesar-besarnya. Namun menurut teori ini juga kita akan selalu berusaha menciptakan interaksi yang dapat memperbesar porsi ganjaran tersebut. Ganjaran merupakan segala sesuatu yang diperoleh dalam hubungan. Menurut teori pertukaran ini, setiap orang selalu memperhitungkan ganjaran dan kerugian dari suatu hubungan. Meskipun demikian, kita menyadari adanya ganjaran dan kerugian itu, biasanya kita cenderung mencari hasil akhirnya saja, apakah resutan dari hubungan itu menguntungkan ganjaran melebihi kerugian atau merugikan kerugian melebihi ganjaran.E. Perspektif pendekatan kognitif Pendekatan kognitif ini dalam menelaah kelompok terutama dalam interaksinya dengan sesama anggota kelompok tersebut berkisar pada telaah psikologi sosial, yaitu melihat perilaku seseorang tergantung pada caranya mengamati situasi sosial. Hukum mengenai persepsi sosial sangat mirip dengan hukum persepsi obyek. Secara spontan dan otomatis orang mengorganisasikan persepsi, pikiran dan keyakinannya tentang situasi sosial ke dalam bentuk yang sederhana dan bermakna seperti yang mereka lakukan terhadap objek. Tokoh-tokoh authors yang bergerak dalam pendekatan kognitif ini, antara lain Leon Festinger. Harold Kelley yang mengembangkan teori kecilnya dengan nama Attribution Theory, yang berusaha menginterpretasikan kausalitas dalam suatu interaksi manusia dan obyek, juga interaksi manusia dengan sesama manusia lainnya. Kalau ditarik kesimpulan kecil dari pendekatan kognitif ini, dapat disebutkan bahwa teori ini memusatkan diri pada interpretasi dan organisasi perseptual mengenai keadaan sekarang, bukan keadaan masa lalu. dan mencari sebab-sebab perilaku dari persepsi atau interpretasi individu terhadap situasi, dan tidak pada realitasi situasi nya sendiri. Bagaimana seseorang menginterpretasikan situasi merupakan hal yang lebih penting daripada bagimana situasi sebenarnyaF. Perspektif teori Medan / field teori Teori medan ini sangat banyak sekali dikembangkan oleh kurt lewin, selain ahli-ahli lain seperti toman, wheeler, lashley dan brinswi. Teori ini dinamakan juga dengan teori psikodinamika Kurt Lewin termasuk dalm aliran Neo-Gestalt, merupakan perkembangan lebih lanjut dari psikologi Gestalt. Lewin lebih terkenal dalam bidang kepribadian daripada dalam bidang-bidang lainya. Menurut Lewin, pribadi selalu ada dalam lingkungan psikologi tertentu, keduanya merupakan Gestalt. Pribadi dan lingkungan psikologi itu bersama-sama merupakan ruang hidup life space. Konsep dasar Lewin adalah life space atau ruang hidup. Yaitu seluruh kejadian yang mempengaruhi individu yang meliputi masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang ketiganya mempengaruhi individu dalam berperilaku pada suatu waktu. Misal kesuksesan. Semakin banyak pengalaman, semakin luas ruang hidupnya Teori lapangan field theory Kurt Lewin sangat di pengaruhi oleh aliran psikologi Gestalt yaitu suatu aliran yang tumbuh di jerman sejak 19 yang dipelopori oleh Max Wertheimer. Pandangan psikologi Gestalt yang terpenting adalah bagian atau elemen kejiwaan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan terorganisir menjadi suatu keseluruhan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika teori lapangan dari Kurt Lewin juga sangat mengutamakan keseluruhan dari pada elemen atau bagian dalam studinya tentang jiwa manusia. Pada tahun 1935 Lewin memisahkan diri dari aliran induknya dan mengembangkan teori sendiri yang dinamakanya teori lapangan. Karena Lewin lebih berminat dengan psikologi kepribadian dan psikologi sosiologi. Salah satu ciri yang terpenting dari teori lapangan adalah bahwa teori ini menggunakan metode "konstruktif. Metode konstrukif atau di sebut juga metode "genetik" adalah metode yang digunakan Lewin sebagi pengganti metode "klasifikasi" yang pada waktu itu lebih lazim Perspektif Psikodinamika Menurut Bion 1948-1951 Kelompok bukanlah sekedar kumpulan individu melainkan merupakan suatu satuan dengan ciri dinamika dan emosi tersendiri. Ciri-ciri kelompok ini berfungsi pada taraf tidak sadar yang ada pada manusia. Dengan demikian, pada suatu kelompok terdapat dan motif-motif fungsi ID2. Tujuan dan mekanisme fungsi EGO3. Keterbatasan-keterbatasan fungsi SUPER EGO Menurut Bion ada beberapa asumsi dasar suatu kelompok tentang mekanisme kerja kelompok yang masing-masing berkaitan dengan keadaan emosi tertentu dari kelompok tersebut, yaitu 1. Asumsi Ketergantungan Kelompok dianggap terbentuk karena adanya perasaan-perasaan ketidakberdayaan, dan frustasi dikalangan anggota kelompok. Individu anggota kelompok kemudian akan mencari dan mengharapkan perlindungan dan jaminan serta perawatan dari pemimpinnya. Pemimpin diharapkan dapat untuk mengarahkan perilaku kelompok, dan interaksi antar sesama Asumsi Pasangan Kelompok dianggap terbentuk karena adanya dorongan pada anggota untuk saling berpasangan. Komunikasi mantap yang terjadi antara dua orang dari jenis kelamin yang berbeda dianggap mempunyai tujuan-tujuan seksual. Sehingga timbulnya harapan untuk meningkatkan keturunan agar dapat menjamin kekuatan dari sebuah kelompok tersebut. Maka dapat dikatakan asumsi kelompok ini didasari oleh emosi mengharap yang kuat. Fungsi dari pemimpin adalah sebagai juru selamat untuk menjaga kelestarian pasangan-pasangan tersebut dan mempertahankan keutuhan Asumsi Melawan lari Emosi yang mendasari asumsi ini adalah kemarahan, ketakutan, kebencian, dan agresivitas. Cara untuk mempertahankan eksistensi kelompok ini adalah dengan cara berkelahi atau lari menghindari sesuatu. Tugas dari pemimpinnya adalah memungkinkan para anggotanya untuk dapat melawan dan menghindari atau melarikan Perspektif Teori Disonansi Festinger mengatakan bahwa, disonansi adalah sebuah perasaan tidak nyaman yang memotivasi orang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan. Disonansi kognitif dikatakan sebagai keadaan ketidaknyamanan psikologis atau ketegangan yang memotivasi usaha-usaha untuk mencapai konsonansi. Browns menyatakan bahwa teori ini memungkinkan dua elemen untuk memiliki tiga hubungan yang berbeda satu sama lain, yaitu 1. Hubungan konsonan consonant relationship, ada antara dua elemen ketika dua elemen tersebut ada pada posisi seimbang satu sama lain. 2. Hubungan disonan disonant relationship yaitu kedua elemennya tidak seimbang satu sama lainnya. 3. Hubungan tidak relevan irrelevant relationship ada ketika elemen elemen tidak mempunyai hubungan makna satu sama lain. Teori ini berkaitan dengan dua jenis perilaku dan sikap yang tidak konsisiten, yang terjadi karena adanya pengambilan keputusan, dan yang timbul karena dilakukannya perilaku yang bertentangan dengan sikap. Cara untuk menangani ketidaksesuaian yang terjadi karena disonansi bila tidak dapat dicabut atau diubah kembali dengan berbagai cara adalah dengan cara mengubah sikap seseorang. Bila kita harus mengambil keputusan diantara dua alternatif atau lebih pilihan apapun yang kita amabil sampai tahap tertentu, tidak akan konsisten dengan beberapa keyakinan kita sesuai dengan pencitraan yang ada pada persepsi kelompok terhadap sesuatu. Dan setelah diambilnya keputusan, maka semua aspek yang baik dari yang tidak dipilih, semua aspek buruk dari alternatif yang dipilih menjadi tidak sesuai dengan Teori Disonansi Kognitif1. Manusia memiliki hasrat akan konsistensi pada keyakinan, sikap dan perilakunya. Disini menekankan sifat dasar manusia yang mementingkan stabilitas dan Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi psikologis. Teori ini merujuk pada fakta bahwa kognisi-kognisi harus tidak konsisten secara psikologis. Contoh; seseorang akan merasa tidak konsisten secara psikologis ketika ia tidak melakukan apapun sementara ia sebenarnya ingin membantu3. Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan tindakan-tindakan dengan dampak yang dapat Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi Yusuf, 1988, dinamika kelompok, Bandung ;CV armicoWildan Zulkarnain,2013, dinamika kelompok, Jakarta; bumi aksaraNamora lumongga Lubis hasnida,2016, konseling kelompok, Jakarta; kencana
halhal berikut ini : 1. Nilai-nilai yang dianut di sekolah. 2. corak kepemimpinan, apakah otokratis atau demokratis. 3. Hubungan antar murid, misalnya dipengaruhi oleh persaingan atau kerjasama. Kelompok sebaya merupakan salah satu interaksi sosial yang sangat berpengaruh penting. Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Konflik dalam Kehidupan Sosiala. Pengertian KonflikSumber dan-snipper-diterjunkan-untuk-pengamanan/Gambar Gambar demo buruh terhadap majikan menuntut kenaikan Pengetahuan Sosial 119Perhatikan Gambar tentang demonstrasi kenaikan upah buruh terhadap perusahaan di daerah ibu kota Jakarta. Mengapa buruh melakukan demonstrasi? Demonstrasi tersebut tentu disebabkan perbedaan keinginan buruh dengan perusahaan majikan atas pengupahan yang berlaku. Demonstrasi yang terjadi di atas merupakan salah satu contoh konflik dalam kehidupan konflik menurut ahliA. Menurut Robert Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapijuga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik terjadi karena benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang relatif Menurut Kartono, konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan saja yang dapat melakukan konflik? Semua orang dapat terlibat konflik. Pada pelajaran Kelas VII, kalian mempelajari interaksi dapat terjadi antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan mungkin pernah mendengar atau membaca berita tentang pertengkaran antarteman di sekolah. Kejadian ini digolongkan konflik antarindividu. Adapun konflik antara majikan dan buruh dapat dimasukan dalam kategori konflik individu dengan kelompok. Contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik para pedagang kaki lima dengan para petugas ketertiban. Konflik bahkan dapat melibatkan dalam skala lebih luas. Konflik antarkelompok dan juga dapat berupa konflik antarsuku bahkan antarbangsa atau antarnegara. Perjuangan negara Palestina melawan penguasaan Israel pada saat sekarang merupakan salah satu bentuk konflik Kelas VIII SMP/MTs 120 Kelas VIII SMP/MTsMengapa terjadi konflik? Akar konflik adalah perbedaan. Berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan Perbedaan IndividuManusia adalah individu yang unik. Jangankan manusia yang berbeda orang tua, suku, dan ras. Manusia yang lahir dari dalam satu rahim pun memiliki banyak perbedaan. Walaupun secara fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar, belum tentu pendirian dan perasaan kedua kembar tersebut sama. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Sebagai contoh, para siswa dalam satu kelasmu tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan musik dangdut. Ada yang merasa terganggu karena suara gendang, tetapi ada pula yang merasa Perbedaan Latar Belakang KebudayaanOrang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkup yang lebih luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilai- nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang sopan-tidak sopan, pantas-tidak pantas, atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu baik itu benda fisik maupun nonfisik bisa Perbedaan KepentinganKalian perhatikan tentang penolakan sebagian warga terhadap rencana pembangunan bandara di Kulonprogo, Yogyakarta. Pemerintah dan pengusaha yakin bahwa pembangunan bandara di Kulonprogo akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Namun, sebagian masyarakat tidak setujuSumber tolak-megaproyek-bandara-kulonprogokarena khawatir lahan pertanian Gambar Penolakan pembangunan bandara di Temon, akan hilang, ganti rugi kurangKulonprogo Yogyakarta merupakan contoh adanya jelas, dan berbagai alasan lainnya. perbedaan kepentingan dalam ini menggambarkanIlmu Pengetahuan Sosial 121 Ilmu Pengetahuan Sosial 121Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Manusia memiliki perasaan, pendirian, maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antarkelompok atau antara kelompok dan Perubahan-Perubahan Nilai yang CepatPerundang-undangan atau peraturan yang sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat biasanya dilakukan melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya masyarakat tidak kaget dengan perubahan yang tiba-tiba terjadi. Sebagai contoh, peraturan merokok di tempat umum. Pemerintah tidak langsung memberlakukannya di seluruh masyarakat Indonesia, tetapi di beberapa tempat yang terbatas terlebih dahulu, lalu perlahan-lahan terus meluas dalam rangka memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memahami peraturan tersebut. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial. Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau kemungkinan untuk mengadakan penyesuaian kembali norma-norma dan hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian-bagian kelompok Akibat-akibat Konflik SosialPerhatikan Gambar tentang tokoh Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya tahun 1945. Pertempuran tersebut merupakan salah satu contoh akibat terjadinya konflik antarnegara. Sekutu, Belanda, dan Indonesia adalah kelompok yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Pertempuran yang menyebabkan ribuan pejuang Indonesia gugur tersebut tentu tidak muncul tiba-tiba, tetapi melalui berbagai pertentangan dan peristiwa-peristiwaSumber Peristiwa tersebut dapat menggambarkansalah satu akibat dari adanya Bung Kelas VIII SMP/MTsBerikut ini merupakan akibat terjadinya konflik Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota KelompokDalam kasus peristiwa pertempuran Surabaya, para pejuang tidak menghiraukan perbedaan suku, agama, organisasi politik, dan sebagainya. Mereka bahu-membahu melawan Inggris Sekutu. Terjadinya konflik dengan kelompok lain justru dapat meningkatan solidaritas sesama anggota kelompok in-group solidarity yang sedang mengalami konflik dengan kelompok Retaknya Hubungan Antarindividu atau KelompokKonflik yang terjadi antarindividu atau antarkelompok dapat menimbulkan keretakan hubungan. Keretakan tersebut dapat terjadi sementara ataupun permanen. Kalian mungkin pernah konflik dengan temanmu, yang menyebabkan dalam beberapa waktu tidak terjalin hubungan yang baik. Namun, karena kemudian saling menyadari kesalahan, kalian berdua akhirnya saling Terjadinya Perubahan Kepribadian para IndividuPerubahan kepribadian dapat terjadi pada kedua belah pihak yang mengalami konflik. Kedua belah pihak dapat saling menyesuaikan atau justru masing-masingmempertahankan kebenaran yang Rusaknya Harta Benda dan Bahkan Hilangnya Nyawa ManusiaKonflik yang berujung pada kekerasan fisik dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya nyawa manusia. Sebagai contoh, konflik yang diakhiri dengan Terjadinya Akomodasi, Dominasi, Bahkan Penaklukan Salah Satu Pihak yang Terlibat dalam Cara Menangani KonflikBagaimana sikap individu atau kelompok sosial atas terjadinya konflik? Terdapat5 lima cara yang biasanya digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan konflik MenghindarKadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang atau kelompok lain. Hal ini mungkin disebabkan keyakinan bahwa dia tidak akan menang menghadapi konflik. Dalam hal ini, dia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain. Orang ini berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan Pengetahuan Sosial 1232 Memaksakan KehendakTerdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya. Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai lawan-lawannya dan memaksa lawan menerima penyelesaian yang diinginkan. Tujuan pribadinya dianggap sangat penting, sedangkan hubungan dengan orang lain kurang begitu penting. Tipe ini tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain. Ia tidak peduli apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak. Ia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang LainTerdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain. Ia merasa bahwa konflik harus dihindari demi keserasian harmoni dan ia yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik. Ia khawatir apabila konflikberlanjut, seseorang akan terluka dan hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi dengan orang tersebut. Ia mengorbankan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan orang Tawar MenawarDalam proses tawar-menawar, individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya KolaborasiKolaborasi memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Atas dasar itu, dicarilah cara-cara untuk mencari cara mengurangi ketegangan kedua belah pihak. Ia berusaha memulai sesuatu pembicaraan yang dapat mengenali konflik sebagai suatu masalah dan mencari pemecahan yang memuaskan Integrasi SosialFaktor-faktor Terbentuknya IntegrasiIntegrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut. William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff memberi syarat124 Kelas VIII SMP/MTs 124 Kelas VIII SMP/MTs1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan- kebutuhan Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan konsensus bersama mengenai nilai dan Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten. Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi1. Homogenitas kelompok. Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai, demikian juga Besar kecilnya kelompok. Jumlah anggota kelompok memengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian di antara Mobilitas geografis. Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi, semakin besar pengaruhnya bagi proses Efektifitas komunikasi. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula integrasi anggota-anggota masyarakat integrasi sosial1. Integrasi normatif integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Contoh masyarakat Indonesia dipersatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Integrasi fungsional integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi- fungsi tertentu dalam masyrakat. Sebagai contoh, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing suku Bugis melaut, Jawa bertani, Minang pandai Integrasi koersif integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini biasanya dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan, atau pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan/ mencerna integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu1. Asimilasi bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap- tiap Akulturasi proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing baru sehingga kebudayaan asing baru diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan Pengetahuan Sosial 125Faktor-faktor pendorong integrasi sosial1. Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang Kesempatan yang seimbang dalam bidang Adanya sikap positif terhadap kebudayaan Adanya sikap terbuka dari golongan yang Adanya kesamaan dalam unsur-unsur Adanya perkawinan campur amalgamasi.7. Adanya musuh bersama dari KelompokUntuk mempraktikkan salah satu bentuk interaksi yang bersifat asosiatif, lakukanlah kegiatan kerja bakti di kelasmu. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain menata kembali ruang kelas, membersihkan ruang kelas, dan lainya. Pilihlah aktivitas yang dapat kalian kerjakan bersama-sama dengan teman-teman satu IndividuKegiatan1. Buatlah kliping yang menunjukkan konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial yang terjadi di Tuliskan pemecahan masalah dari setiap konflik yang Berikan kesimpulan dan alasan, mengapa kita tidak boleh melanggar pranata yang Kelas VIII SMP/MTsRangkumanMobilitas sosial selalu terjadi dalam kelompok masyarakat. Mobilitas sosial dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Mobilitas sosial vertikal dapat menimbulkan kekecewaan apabila bentuknya berupa mobilitas vertikal ke bawah. Agar terhindar dari mobilitas vertikal ke bawah, individu atau kelompok hendaknya selalu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan Indonesia memiliki keragaman sosial budaya dalam bentuk perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, dan agama. Untuk mendukung keragaman sosial budaya sebagai modal pembangunan nasional, harus tercipta interaksi yang positif dan menjunjung tinggi keberagaman sosial-budaya. Bangsa Indonesia harus senantiasa menjalin interaksi positif yang mengarah pada kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yakni pembangunan masyarakat Indonesia. Perbedaan harus dikelola dengan baik sehingga mendorong tujuan pembangunan nasional. Berbagai lembaga berperan penting dalam mengelola perbedaan menjadi kekayaan hidup berbangsa dan bernegara, kita juga tidak dapat lepas dari konflik. Karena itulah, hendaknya konflik dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak yang KompetensiA. Pilihan Ganda1. Pak Amir mengajar SMA sebagai guru. Setelah beberapa tahun, ia kini menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kasus ini merupakan contoh mobilitas sosial . . . .a. horizontalb. antargenerasic. vertikal naikd. vertikal turune. geografisIlmu Pengetahuan Sosial 1272. Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan mobilitas sosial adalah . . . .a. status sosialb. keadaan ekonomic. pendidikan rendahd. situasi politike. penyebab struktural3. Perhatikan beberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini1 PGRI2 APKOM DIY3 IDI4 PBB5 IMI Yang termasuk contoh saluran mobilitas sosial pada bidang organisasi profesi4. Di bawah ini contoh faktor pendorong mobilitas sosial pada penyebab struktural adalah . . . .a. seorang anak yang memiliki sikap ulet dan tekunb. seorang anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggic. seorang anak yang migrasi ke daerah lain karena ada konflikd. seorang anak desa yang mencari pekerjaan di kotae. seorang anak yang memiliki keluarga kerajaan128 Kelas VIII SMP/MTs5. Di bawah ini yang bukan cara untuk meningkatkan integrasi sosial yang baik, adalah . . . .a. mematuhi norma-norma yang berlakub. menyesuaikan gaya hidup hedonisc. berpegang teguh pada nilai-nilai sosiald. ikut kegiatan sosial masyarakate. menyesuaikan dengan budaya sekitar6. Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia memiliki dampak positif, kecuali . . . .a. potensi dalam bidang pariwisatab. bangsa menjadi lebih luwesc. objek kajian budaya internasionald. kegagalan komunikasi bahasae. adanya warisan kearifan lokal yang kaya7. Perhatikan nama suku bangsa Indonesia4 Aneuk Jamee5 Ngaju Yang termasuk suku bangsa Indonesia berasal dari provinsi NAD adalah . . . .Ilmu Pengetahuan Sosial 1298. Yang bukan termasuk cara melestarikan budaya daerah sekitar adalah . . . .a. mendokumentasikan pagelaran budaya daerahb. mempelajari tarian adat daerahc. mempelajari lagu daerahd. mengarang lagu bahasa daerahe. mempelajari seni bela diri karate9. Pluraritas budaya bangsa sebaiknya disikapi dengan . . . .a. keseragaman agar tercapai kedamaianb. mempelajari tarian adat daerahc. mempelajari lagu daerahd. mengarang lagu bahasa daerahe. mempelajari seni bela diri karate10. Tari-tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara . . . .a. keagamaanb. sesajic. penyambutan tamud. syukurane. perang11. Konflik antara buruh dan pengusaha kerap sekali naik ke pengadilan. Pemberian upah yang tidak sesuai menjadi salah satu alasan. Kasus di atas menggambarkan konflik terjadi karena faktor . . . .a. perbedaan budayab. perbedaan kepribadianc. perbedaan keluargad. perbedaan kepentingane. perbedaan perbedaan kasta130 Kelas VIII SMP/MTs12. Individu atau kelompok ini memandang bahwa pendapat atau idenya paling benar sehingga memenangkan konflik dengan cara menguasai lawan adalah jalan untuk mencapai tujuan. Hal ini merupakan contoh cara menangani konflik,yaitu . . . .a. menghindarb. memaksakan kehendakc. menyesuaikan keinginan orang laind. kolaborasie. tawar-menawar13. Berikut ini adalah faktor yang memengaruhi cepat lambatnya proses integrasi, kecuali . . . .a. homogenitas kelompokb. heterogenitas kelompokc. mobilitas geografisd. efektivitas komunikasie. besar kecilnya kelompok14. Berikut ini yang termasuk faktor penghambat integrasi sosial adalah . . . .a. adanya intoleransi terhadap kebudayaan yang berbedab. kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomic. adanya perkawinan campurd. adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasae. adanya persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan15. Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya . . . .a. tidak ada kesepahaman antarkelompokb. konsensus bersama tentang nilaic. masyarakat yang melanggar normad. nilai dan norma baru saja dicanangkane. kebutuhan masyarakat sulit dicukupiIlmu Pengetahuan Sosial 131B. Essai1. Jelaskan perbedaan dengan disertai contoh mobilitas sosial naik dan mobilitas sosial turun!2. Untuk mendapatkan jabatan politik tertentu, tentu terdapat persaingan yang dapat memunculkan konflik sosial. Apa cara kalian untuk meminimalisir interaksi sosial tersebut agar tidak memicu konflik?3. Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?4. Hal apa saja yang menjadikan perbedaan budaya pada masyarakat Indonesia?5. Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi?6. Jelaskan syarat agar terjadi integrasi sosial!C. Studi Kasus Perhatikan bacaan di bawah ini!Festival budaya Jawa digelar di SurabayaFestival Budaya Jawa dengan menghadirkan berbagai ragam kesenian dan budaya Jawa digelar di Jembatan Merah Plasa JMP Kota Surabaya mulai 13-30 Oktober 2012. Dirut PT Lami Citra Tbk selaku pengelola JMP, Priyo Setia Budi, di Surabaya, Kamis mengatakan gelar festival ini merupakan upaya melestarikan budaya-budaya Jawa yang nyaris terkikis perkembangan Gambar Festival Kelas VIII SMP/MTs“Kami punya kepentingan membangun karakter bangsa melalui festival budaya ini. Karakter bangsa tercermin dari kekuatan budaya,” katanya. Menurut dia, festival budaya tersebut akan menampilkan berbagai ragam kesenian khas Jawa, seperti Tari Remo dari Surabaya, Tari Gembyong dari Jawa Tengah, Tari Gandrung Banyuwangi, dan lainnya. Selain itu, dalam kegiatan ini juga akan digelar pesta seni dan pameran kerajinan milik usaha kecil menengah UKM. “UKM juga pilar ekonomi. Untuk itu, kami telah menyiapkan tempat khusus bagi para UKM binaan yang ada di Jatim,” barang-barang yang akan ditampilkan para UKM diharapkan masih ada unsur budaya Jawa, seperti penjualan kain batik, kerajinan tangan, makanan, dan lainnya. Adapun peserta dalam festival tersebut diambil dari beberapa daerah di Jatim. “Kami juga mengundang para seniman dari Jawa Tengah untuk ikut meramaikan festival kali ini,” katanya.Sumber Kamis, 11 Oktober 2012Berdasarkan bacaan di atas, kerjakan soal-soal di bawah ini!1. Jelaskan bentuk interaksi asosiatif yang terjadi dalam kegiatan festival budaya tersebut!2. Jelaskan peranan festival budaya tersebut dalam kegiatan ekonomi masyarakat!3. Ketua pelaksana Priyo Setia Budi mengatakan bahwa gelar festival merupakan upaya melestarikan budaya-budaya Jawa yang nyaris terkikis perkembangan zaman. Festival budaya juga merupakan media membangun karakter bangsa. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!4. Untuk mencontohi kegiatan tersebut, tuliskan ide menyelenggarakan kegiatan festival budaya di lingkungan tempat tinggalmu! Tuliskan bentuk festival yang kalian rencanakan, siapa saja yang terlibat, serta apa tujuan penyelenggaraan festival tersebut!Ilmu Pengetahuan Sosial 133Refleksi dan Tindak LanjutBangsa Indonesia memiliki keragaman sosial budaya yang sangat potensial sebagai modal pembangunan nasional. Keragaman suku bangsa, bahasa, budaya, dan agama dimiliki masyarakat di berbagai daerah. Kemerdekaan Indonesia menjadi modal penting dalam mengelola keragaman sosial budaya demi pembangunan nasional. Apakah kalian telah memahami bagaimana peran dan fungsi keragaman sosial budaya tersebut dalam pembangunan nasional? Apakah kalian telah memahami peranan kelembagaan dalam mengelola keragaman sosial budaya tersebut? Apabila kalian telah menguasai materi yang dipelajari pada tema ini, kalian dapat mendalami dengan menambah buku bacaan atau sumber-sumber Kelas VIII SMP/MTsRiswandi(2009) menjelaskan bahwa berkomunikasi secara tidak lang-sung mampu menjadi tanda bahwa dirinya ada dan hidup di dunia ini. Maka, dengan adanya kelompok PIK Remaja ini diharapkan mampu membantu DPPKB dalam menyebarkan
individu atau kelompok ini memandang bahwa pendapat atau idenya paling benar sehingga memenangkan konflik dengan cara menguasai menguasai lawan adalah jalan untuk mencapai tujuan hal ini merupakan contoh cara menangani konflik yaitu ​ Iklan Iklan Pengguna Brainly Pengguna Brainly Jawabanmemaksakan kehendakPenjelasanmaaf klo salah semoga terbantu Iklan Iklan memaksakan kehendak atau penaklukan boleh eh engak usah paki penaklukan pakai aja pemaksaan kehendak untuk SMP biasnya itu Iklan Iklan