Home » Posts filed under KisahTable of Contents Show Cerita Wayang Bahasa Jawa Kresna Duta Cerita Wayang Bahasa Jawa Bagong Cerita Wayang Bahasa Jawa Dewa RuciDaftar intiVersi pewayangan JawaNaik ke sorgaSiapa Pandu dalam pewayangan?Siapa kakaknya Pandu Dewanata?Apa nama lain dari Pandu?Dewi Kunti nikah karo sapa? Cerita Wayang Bahasa Jawa Kresna Duta Cerita wayang bahasa jawa sri kresna duta - Pandawa wis rampung anggone nglampahi masa pambuwangan lan pengasingan sajrone telulas 13 ta... Cerita Wayang Bahasa Jawa Bagong Tokoh ing cerita wayang bahasa jawa Bagong yaiku jeneng salah siji tokoh punakawan njero kisah pawayangan sing ana neng Jawa tengah lan Ja... Cerita Wayang Bahasa Jawa Dewa Ruci Jika kemarin kita telah mengenal wujud tokoh wayang dewa ruci berikut kami sampaikan cerita wayang bahasa jawa dewi ruci dalam kisah peway... PANDU HP Bebas Pulsa 0800 1234 000 PANDU Amerika Utara ♝ Asia ♝ Formula1 ♝ Ilmu Pengetahuan ♝ Malaysia ♝ Matematika ♝ Oman Judul Topik Artikel A F H M O T V 0 SebelumnyaPandangan Yahudi tentang Yesus Bahasan setelah iniPane na Bolon Para RajaHastinapuraMahabharata • Pratisrawas • Pratipa • Santanu • Citrānggada • Wicitrawirya • Pandu • Dretarastra • Yudistira • Parikesit • Janamejaya • Satanika • Aswamedadata Pandu Sanskerta पाण्डु; dieja Pāṇḍu adalah nama salah satu tokoh dalam wiracarita Mahabharata, ayah dari para Pandawa. Pandu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, yaitu Dretarasta yang sebenarnya merupakan pewaris dari Kerajaan Kuru dengan pusat pemerintahan di Hastinapura, tetapi karena buta maka tahta diserahkan untuk Pandu dan Widura, yang tidak memiliki ilmu kesaktian apapun tetapi memiliki ilmu kebijaksanaan yang luar biasa terutama bidang memiliki dua orang istri, yaitu Kunti dan Madri. Sebenarnya Pandu Dewanata tidak bisa benar anak karena dikutuk oleh seorang resi, karena pada ketika resi tersebut menyamar menjadi kijang untuk bercinta, Pandu memanah sampai resi itu tewas. Kedua istri Pandu Dewanata mengandung dengan kegiatan menanti untuk Dewa. Pandu Dewanata belakangnya tewas karena kutukan yang ditimpa untuknya, dan Madri menyusul suaminya dengan membakar inti1 Guna nama2 Kelahiran3 Kehidupan4 Kematian5 Versi pewayangan Masa Naik ke sorga6 Lihat pulaGuna namaNama Pandu atau pāṇḍu dalam bahasa Sanskerta berfaedah pucat, dan kulit dia memang pucat, karena ketika ibunya Ambalika menyelenggarakan upacara putrotpadana untuk memperoleh anak, dia berwajah kalangan Jawi Jawa Kuna/Sunda, Pandu berasal dari Wandu yang berfaedah bukan laki bukan perempuan, tetapi bukan banci. Tegasnya, sajeroning lanang ana wadon, sajeroning wadon ana lanang, yaitu manusia yang sudah menemukan jodohnya dari dalam dirinya sendiri. Gusti Pangeran dan abdinya sudah bersatu dan selalu Mahabharata, Wicitrawirya bukanlah ayah biologis Pandu. Wicitrawirya wafat tanpa memiliki keturunan. Ambalika diserahkan untuk Bagawan Byasa agar diupacarai sehingga memperoleh anak. Ambalika disuruh oleh Satyawati untuk mengunjungi Byasa ke dalam sebuah kamar sendirian, dan di sana dia hendak diberi anugerah. Dia juga disuruh agar terus membuka matanya agar jangan melahirkan putra yang buta Dretarastra seperti yang telah dilakukan Ambika. Maka dari itu, Ambalika terus membuka matanya namun dia menjadi pucat setelah melihat rupa Sang Bagawan Byasa yang luar biasa. Maka dari itu, Pandu putranya, ayah para Pandawa, terlahir merupakan seorang pemanah yang berbakat. Dia memimpin tentara Dretarastra dan juga memerintah kerajaan untuknya. Pandu menaklukkan wilayah Dasarna, Kashi, Anga, Wanga, Kalinga, Magadha, menikahi Kunti, puteri Raja Kuntibhoja dari Wangsa Wresni, dan Madri, puteri Raja Madra. Ketika berburu di hutan, tanpa sengaja Pandu memanah seorang resi yang sedang bersenggama dengan istrinya. Atas perbuatan tersebut, Sang Resi mengutuk Pandu agar kelak dia meninggal ketika bersenggama dengan istrinya. Maka dari itu, Pandu tidak bisa memiliki anak dengan kegiatan bersenggama dengan istrinya. Dengan kecewa, Pandu meninggalkan hutan bersama istrinya dan hidup seperti pertapa. Di dalam hutan, Kunti mengeluarkan mantra rahasianya dan memanggil tiga Dewa, Yaitu Yama, Bayu, dan Indra. Dari ketiga Dewa tersebut, dia menanti masing-masing seorang putera. Ketiga putera tersebut adalah Yudistira, Bima, dan Arjuna. Kunti juga memberi kesempatan untuk Madri untuk menanti seorang putera dari Dewa yang dipanggilnya, dan Madri memanggil Dewa Aswin. Dari Dewa tersebut, Madri menerima putera kembar, diberi nama Nakula dan putra pandu dikenal sebagai belas tahun setelah dia hidup membujang, ketika Kunti dan putera-puteranya berada jauh, Pandu mencoba untuk bersenggama dengan Madri. Atas gerakan tersebut, Pandu wafat sesuai dengan kutukan yang dikatakan oleh resi yang pernah dibunuhnya. Kemudian Madri menitipkan putera kembarnya, Nakula dan Sadewa, agar dirawat oleh Kunti sementara dia membakar dirinya sendiri untuk menyusul suaminya ke lingkungan kehidupan pewayangan JawaDalam pewayangan, tokoh Pandu Bahasa Jawa Pandhu merupakan putera kandung Byasa yang menikahi Ambalika, janda Wicitrawirya. Bahkan, Byasa dikisahkan mewarisi takhta Hastinapura sebagai raja sementara sampai Pandu MudaPandu digambarkan berwajah tampan namun memiliki cacat di proses leher, sebagai dampak karena ibunya memalingkan muka ketika pertama kali menjumpai Byasa. Para dalang mengembangkan kisah masa muda Pandu yang hanya tertulis singkat dalam Mahabharata. Misalnya, Pandu dikisahkan selalu terlibat giat dalam membantu perkawinan para sepupunya di Mathura. Pandu pernah dimohon para dewa untuk menumpas musuh kahyangan bernama Prabu Nagapaya, raja raksasa yang bisa menjelma menjadi naga dari negeri Goabarong. Setelah berhasil menerapkan tugasnya, Pandu mendapat hadiah berupa pusaka minyak kemudian menikah dengan Kunti setelah berhasil memenangkan sayembara di negeri Mathura. Dia bahkan mendapatkan hadiah tambahan, yaitu Puteri Madri, setelah berhasil mengalahkan Salya, kakak sang puteri. Di tengah jalan dia juga berhasil mendapatkan satu puteri lagi bernama Gandari dari negeri Plasajenar, setelah mengalahkan kakaknya yang bernama Prabu Gendara. Puetri yang terakhir ini kemudian diserahkan untuk Dretarastra, kakak naik takhta di Hastina menggantikan Byasa dengan bergelar "Prabu Pandu Dewanata" atau "Prabu Gandawakstra". Dia memerintah didampingi Gandamana, pangeran Panchala sebagai patih. Tokoh Gandamana ini kemudian disingkirkan oleh Sangkuni, adinda Gandari secara dalam versi pewayangan kedua istrinya, Pandu mendapatkan lima orang putra yang disebut Pandawa. Berlainan dengan kitab Mahabharata, kelimanya benar-benar putera kandung Pandu, dan bukan hasil pemberian dewa. Para dewa hanya dikisahkan membantu kelahiran mereka. Misalnya, Bhatara Dharma membantu kelahiran Yudistira, dan Bhatara Bayu membantu kelahiran Bima. Kelima putra Pandu semuanya lahir di Hastina, bukan di hutan sebagaimana yang dikisahkan dalam Pandu dalam pewayangan bukan karena bersenggama dengan Madri, melainkan karena bertempur melawan Prabu Tremboko, muridnya bahwa Madri mengidam mau bertamasya naik Lembu Nandini, wahana Batara Guru. Pandu pun naik ke kahyangan mengajukan permohonan istrinya. Sebagai syarat, dia rela berumur pendek dan masuk neraka. Batara Guru mengabulkan permohonan itu. Pandu dan Madri pun bertamasya di atas punggung Lembu Nandini. Setelah puas, mereka mengembalikan lembu itu untuk Batara Guru. Beberapa bulan kemudian, Madri melahirkan bayi kembar bernama Nakula dan kesanggupannya, Pandu pun berusia pendek. Dampak adu domba dari Sangkuni, Pandu pun terlibat dalam perang melawan muridnya sendiri, yaitu seorang raja raksasa dari negeri Pringgadani bernama Prabu Tremboko. Perang ini dikenal dengan nama Pamoksa. Dalam perang itu, Tremboko gugur terkena anak panah Pandu, namun dia sempat melukai paha lawannya itu menggunakan keris bernama "Kyai Kalanadah". Dampak luka di paha tersebut, Pandu jatuh sakit. Dia belakangnya tutup usia setelah menurunkan wasiat agar Hastinapura untuk sementara diperintah oleh Dretarastra sampai kelak Pandawa dewasa. Selang putera-puteri Pandu dan Tremboko kelak terjadi perkawinan, yaitu Bima dengan Hidimbi, yang melahirkan Gatotkaca, seorang kesatria berdarah campuran, manusia dan ke sorgaIstilah Pamoksa seputar kematian Pandu kiranya berlainan dengan istilah moksa dalam agama Hindu. Dalam "Pamoksa", Pandu tutup usia musnah bersama seluruh raganya. Jiwanya kemudian masuk neraka sesuai janji. Atas perjuangan putera keduanya, yaitu Bima beberapa tahun kemudian, Pandu belakangnya mendapatkan tempat di surga. Versi lain yang semakin dramatis mengisahkan Pandu tetap memilih hidup di neraka bersama Madri sesuai janjinya untuk dewa. Baginya, tidak menjadi masalah meskipun dia tetap tinggal di neraka, asalkan dia dapat melihat kesuksesan putera-puteranya di lingkungan kehidupan. Perasaan bahagia melihat dharma bakti para Pandawa membuatnya merasa hidup di pulaPandawa SebelumnyaWicitrawirya Dinasti KuruRaja Hastinapura Digantikan olehDretarastra Tokoh dalam Wiracarita Mahabharata Trah Candrawangsa LeluhurCandrawangsaPururawa Ayu Nahusa Yayati Pracinwan Duswanta Bharata Hasti Ajamida Reksa Sambarana Kuru Dinasti KuruKorawa Dinasti YaduYadawa Resi dan sesepuhBasudewa Bisma Byasa Abyasa Dewapi Drona Krepa Widura Tokoh lain Raja dan PermaisuriBhagadatta Drupada Jarasanda Jayadrata Rukmi Salya Wirata Matsyapati Pangeran dan PutriAhilawati Amba Babruwahana Burisrawa Cekitana Citrānggadā Drestadyumna Dropadi Srikandi Sweta Ulupi Utara Utari BrahmanaDurwasa Parasara Wesampayana KesatriaAswatama Barbarika Ekalawya Karna Kicaka Sangkuni Satyajit Lain-lainAdirata Bakasura Hidimba Hidimbi Mayasura Nanda Radha kekasih Kresna Radha ibu Karna Sanjaya Taksaka Udawa Yasoda Silsilah Dinasti Candra Tokoh dalam mitologi Hindu ManuSwayambu Swarocisa Utama Tamasa Raiwata Caksusa Waiwaswata Sawarni Daksasawarni Brahmasawarni Darmasawarni Rudrasawarni Rocya Dewasawarni Botya Indrasawarni Raja danbangsawan ResiAnggira Atri Bregu Byasa Dadici Durwasa Gretsamada Jamadagni Kasyapa Krepa Lomarsana Romaharsana Marici Markandeya Merkandu Narada Parasara Parasurama Pulastya Saptaresi Sonaka Sukadewa Suta Sweta Urwa Walmiki Wiswamitra Tags tagged pandu, unkris, pucat, kulit beliau, memang, pucat karena ketika, ibunya, yama, bayu, indra dari ketiga, dewa ia, jalan, ia berhasil mendapatkan, satu puteri, lagi, pandu namun ia, sempat melukai, paha, lawannya itu, pusat, ilmu pengetahuan, bakasura, hidimba hidimbi mayasura, nanda radha, kekasih Update InformasiCoronavirus★ di Dunia, per Negara,per Hari★ Indonesia, per Provinsi, per Kota★ Jakarta, per Kecamatan, per KelurahanCovid Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jawa BaratCorona Luwu Utara, Nias, Bandung Barat, Cengkareng, Cengkareng Barat + Pertanyaan & JawabanCari Kode Pos Indonesia Gizidalam 1 hari AKGHOMETautanPerkuliahan Shift Kuliah Online / Blended ▼ Tujuan ▼ Pendahuluan ▼ Penerimaan Mahasiswa Syarat Calon Mahasiswa, Tata Cara & Jadwal PendaftaranBeban Kredit Beban Kredit yang ditempuh & Masa Pendidikan Tinggi Lama Studi ▼ Permintaan Beasiswa Undang-Undang Nomor 12 Th 2012 tentang Pendidikan Tinggi = 323 kb pdf Solusi TerbaikMenaikkan Penghasilan Kumpulan / Jaringan Portal UNKRIS Jakarta ▼ Jaringan Portal Kelas Sore/Malam ▼ Jaringan Portal Utama Tulisan Bermutu ♝ Agama ♝ Amerika Selatan ♝ Biologi ♝ Filsafat ♝ Maladewa ♝ Malaysia ♝ Masyarakat ♝ Muara Beliti Baru ♝ Natuna ♝ Olahraga ♝ Politik ❄ Tips & Trik TPA/Psikotes ❄ Program S2 Pascasarjana, Magister ❄ Ensiklopedi Bebas ❄ Waktu Sholat ❄ Program Perkuliahan Online / Jarak Jauh di 195 PTS Terbaik ❄ Al-Quran Online ❄ Program Kuliah Reguler ❄ Pengajuan Beasiswa Pendidikan ❄ Semua Promosi ❄ Program Perkuliahan Gratis ❄ Referensi Ilmu Informasi ❄ Perkuliahan Shift ❄ Download Brosur / Katalog ❄ Kumpulan Perdebatan ❄ Kuliah Pegawai ❄ Lowongan Karir ❄ Latihan Soal Try Out ❄ Pendaftaran OnlineUpdate Informasi Coronavirus ★ di Dunia, per Negara,per Hari ★ Indonesia, per Provinsi, per Kota★ Jakarta, per Kecamatan, per KelurahanCovid Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jawa BaratCorona Luwu Utara, Nias, Bandung Barat, Cengkareng, Cengkareng Barat + Pertanyaan & JawabanCari Kode Pos Indonesia Gizi dalam 1 hari AKG Siapa Pandu dalam pewayangan? Pandu Dewanagari पाण्डु;IAST Pāṇḍu adalah nama tokoh dalam wiracarita Mahabharata, ayah dari para Pandawa. Pandu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara; kakaknya Dretarastra, sedangkan adiknya Widura. Siapa kakaknya Pandu Dewanata? Pandu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, kakaknya Dretarasta, sedangkan adiknya Widura. Dretarastra merupakan pewaris takhta kerajaan Kuru dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Apa nama lain dari Pandu? Pandu naik takhta di Hastina menggantikan Byasa dengan bergelar "Prabu Pandu Dewanata" atau "Prabu Gandawakstra". Dewi Kunti nikah karo sapa? Kunti menikah dengan Pandu, seorang raja di Hastinapura, dalam sebuah sayembara.
Wayanggolek merupakan salah satu kesenian tradisional yang ada di Tatar Sunda, dalam cerita wayang golek kebanyakan merunut kepada cerita Ramayana dan Mahabarata. Cerita Ramayana sendiri pada dasar mengisahkan tentang kisah Rama & Shinta, adapun Mahabarata menceritakan tentang perselisihan antara dua saudara yakni Pandawa denganDalam Kitab Mabaharata, diceriterakan banyak kisah yang menjadikan banyak tokoh epiknya sebagai lakon utama. Berasal dari India yang menganut kepercayaan Hindu sejak berabad-abad silam, karya ini juga ikut tersebar ke Indonesia di masa kejayaan kerajaan Hindu. Salah satu kisah yang melegenda dan ceritanya disebarkan secara turun temurun hingga sekarang adalah Pandawa Lima. Kisah ini digambarkan dalam karakter pewayangan Jawa. Setiap tokohnya juga dinamai sama dengan karakter asli yang ada di Kitab Mahabarata. Terlebih lagi saat terjadinya Perang Bharatayudha di mana keluarga Pandawa perang dengan sepupunya sendiri, yakni keluarga Kurawa. Sebelum beralih ke cerita perangan saudaranya, tak ada salahnya bagi Sedulur untuk mengetahui silsilah keluarga, sifat dari masing-masing putra Pandawa ini, serta filosofi Pandawa Lima dalam kehidupan sehari-hari. BACA JUGA Musik Tradisional Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis & Contohnya Asal-usul & silsilah Pinterest Pandawa Lima adalah lima putra dari Pandu Dewanata. Kelima jagoan ini buah hati dari dua istrinya yakni Dewi Madrim dan Dewi Kunti. Setiap anak laki-lakinya tersebut memiliki sifat dan karakteristik ksatria dalam bidangnya masing-masing. Kata Pandawa Lima dalam Bahasa Jawa sendiri memiliki arti lima anak Pandu. Berikut ini adalah penjabaran singkat supaya kamu lebih mengenal setiap tokoh penting dalam pewayangan Jawa ini. BACA JUGA Nama Senjata Tradisional Dari 34 Provinsi yang Ada di Indonesia 1. Puntadewa Anak ke 1 Nama Ibu Dewi Kunti Nama lain Yudistira Gelar Prabu Darmakusuma, Prabu Yudistira, Prabu Samiaji, Prabu Kalimataya, Prabu Gunatalikrama Sifat sabar, suka menolong, adil, jujur Senjata Jamus Kalimasada Puntadewa adalah putra pertama dari Pandu Dewanata dan Dewi Kunti. Memiliki nama lain Yudistira, anak pertama ini memiliki kepribadian yang sangat baik. Mulai dari sabar, senang menolong, adil, dan jujur. Mampu membangun komplek Amarta di area Hutan Mertani membuatnya sukses menduduki tahta sebagai sebagai Raja Kerajaan Amarta atau Indraprasta. Kedudukan ini membuatnya memiliki gelar Prabu Darmakusuma. BACA JUGA Cerita Fiksi Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya 2. Werkudara Anak ke 2 Nama lain Bima Nama ibu Dewi Kunti Gelar Bayusutha Sifat baik, teguh, berani, patuh dan jujur Senjata Kuku Pancanaka & Gada Pujakpala Pandawa Lima Bima adalah anak kedua yang memiliki pembawaan yang berbeda dari sudara laki-laki lainnya. Dirinya memiliki fisik yang tegap karena lengan panjangnya, tubuh tingginya, serta wajah yang tegas. Selain itu, perilakunya digambarkan sangat sopan karena menggunakan bahasa halus. Bersama istrinya, dia dikaruniai tiga putra yang bernama Gatotkaca, Antareja, dan Antasena. BACA JUGA Cerita Mite Mitos Pengertian, Jenis dan Contohnya 3. Arjuna Anak ke 3 Nama lain Janaka, Permadi Nama ibu Dewi Kunti Gelar – Sifat Berhati lembut, cerdik, pandai, pendiam, cermat, sopan, berani Senjata – Arjuna adalah putra bungsu dari Pandu Dewanata dan Dewi Kunti. Di masa muda, ia sangat gemar berpetualang untuk bertapa dan berguru. Selain itu, dia memiliki tubuh ramping dan wajah yang rupawan. Istri Pandawa Lima yang paling banyak adalah pasangan dari Arjuna. Yang terkenal adalah Subadra dan Srikandi. Dua istri ini memiliki karakteristik yang bertolak belakang. Subadra divisualisasikan sebagai wanita yang lembut, pendiam, dan setia. Sedangkan Srikandi adalah wanita dalam versi yang lincah, terampil, dan cekatan. Meskipun tidak memiliki senjata Pandawa Lima yang dibawa secara fisik, dirinya adalah panglima perang ulung. Dia bisa memenangkan banyak perang berkat strateginya yang akurat. Salah satu peperangan yang berhasil diamankan kemenangannya adalah Perang Bharatayudha. BACA JUGA Contoh Kumpulan Cerita Inspiratif Beserta Ciri dan Strukturnya 4. Nakula Anak ke 4 Nama lain Tangsen Nama ibu Dewi Madrim Gelar – Sifat jujur, setia, tahu balas budi, pandai menjaga rahasia, taat kepada orang tua Senjata pedang Berbeda dengan ketiga kakaknya, Nakula adalah putra dari Pandu dan Dewi Madrim. Dia terlahir dengan paras rupawan. Selain itu, dia juga memiliki banyak sifat Pandawa Lima yang baik dan terpuji. Nakula pandai memakai pedang, panah, dan lembing. Selain itu, dia mahir mengunggangi kuda. Kemampuan inilah yang membuatnya mampu memenangkan Perang Bharatayudha. Pada akhirnya, dia diangkat menjadi Raja Mandaraka setelah perang besar itu berakhir. BACA JUGA Kisah Sunan Kalijaga yang Berdakwah Lewat Media Wayang 5. Sadewa Anak ke 4 Nama lain Pinten Nama ibu Dewi Madrim Gelar Sifat rajin, bijaksana, pandai, jujur, taat kepada orang tua, pandai menjaga rahasia Senjata – Dari segi wajah, Nakula memang lebih menang. Tapi untuk urusan kepandaian, Sadewa yang lebih unggul. Hal ini dibuktikan olehnya yang menguasai ilmu di bidang astronomi. Jika diperhatikan, filosofi Pandawa Lima adalah wujud dari sifat manusia yang baik dan terpuji. Meski dilahirkan dari rahim ibu yang berbeda, kekuatan dan kebaikan yang diturunkan dari sang ayah. Dengan kerja sama yang baik dari keluarga Pandawa, mereka bisa memenangkan perang saudara tersebut dan mendapat kedudukan tinggi karena dipercayakan untuk memimpin kerajaan yang besar. Semoga secuil informasi tentang Pandawa Lima di atas bisa memperluas pengetahuan Sedulur tentang pewayangan Jawa. Apabila ingin mendalami cerita dalam versi lengkapnya, kamu bisa membaca Kitab Mahabarata yang sudah diceritakan secara detail dan lengkap. Semoga bisa menjadi bahan bacaan yang menarik di waktu senggang, ya. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.
Wayangcepak biasanya membawakan lakon-lakon Menak, Panji, cerita-cerita babad, legenda dan mitos. Tetapi, di daerah Cirebon sendiri, wayang cepak lebih banyak melakonkan babad Cirebon, juga babad Mekah dan Pamanukan yang disampaikan dengan bahasa Jawa Cirebon. sumber : sunda.web.id
KARTUSOAL Jenis Sekolah: SMP Bahan/Kelas/Smt: Bentuk Test: Pilihan Ganda Mata Pelajaran: Bahasa Daerah Tahun Ajaran: 2017 / 2018 Kurikulum: 2013 Penyusun: MGMP Bader Kompetensi Dasar : Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral dari teks lisan dan tulis yag berupa fiksi ( wayang/ cerkak/ folklor/ topeng /dhalanh Sumber : No LevelJarananButo menampilkan atraksi bernuansa kombinasi Jawa serta Bali. Hasilnya pun unik dan menarik buat disaksikan. "Melihat lokasi banyuwangi yang strategis antara perbatasan Pulau Jawa dan Pulau Bali, maka Jaranan Buto ini tumbuh dengan mengadopsi kesenian Jawa dan Bali," jelas Irzal Maryanto, pelaku seni yang tergabung dalam Jaranan
WAYANG WAYANG. MENGENAL 100 KURAWA. malahan mengundurkan diri dari kepatihan Astina pada jaman Prabu Pandu Dewanata. mempunyai 100 orang anak, 99 laki-laki dan seorang puteri; yang demikian dalam bahasa Jawa disebut beranak satus selapan siji, artinya dalam seratus anak hanya terselip seorang puteri, atau berarti juga anak seratusS4Uk.